Dulu kita dekat
Dulu kita dekat, bahkan sangat dekat,
Sedekat bagai keluarga, kekasih, dan sahabat,
Berkongsi suka canda juga tawa,
Berbagi cerita bertanya berita.
Kini semua hanya tinggal kenangan,
Tinggallah diri yang terbuang,
Diam membisu dalam pengharapan,
Ratapi kisah tak mungkin terulang.
Maaf, segala yang dulu pernah terjadi.
Terimakasih, kini ku telah tahu pasti.
Tak ada yang bisa kulakukan selain memegang janji,
Sedangkan engkau masih asik menimang benci.
Sedekat bagai keluarga, kekasih, dan sahabat,
Berkongsi suka canda juga tawa,
Berbagi cerita bertanya berita.
Kini semua hanya tinggal kenangan,
Tinggallah diri yang terbuang,
Diam membisu dalam pengharapan,
Ratapi kisah tak mungkin terulang.
Maaf, segala yang dulu pernah terjadi.
Terimakasih, kini ku telah tahu pasti.
Tak ada yang bisa kulakukan selain memegang janji,
Sedangkan engkau masih asik menimang benci.
Tiada apa yang dapat
Tiada apa yang dapat kutulis
Hati ini bagai tersayat dan teiris
apa yang terjadi tak dapat kutangkis
kisah kita terkikis oleh egois.
Tiada apa yang dapat kukata
kesempatan itu takkan pernah ada
cerita yang tiada berarti dan bermakna
bak ibarat lagu yang tiada irama.
Tiada apa yang dapat kuubah
yang utuh sudah terbelah
yang satu sudah terpecah
yang berkisah tinggal sejarah.
Tiada apa yang dapat kuulangi
narasi benci lantang berbunyi
hati telah tertancap antipati
diri tersisih dalam sepi.
Tiada apa yang dapat kuharap
kutunduk wajah merayu maaf
kepada Tuhan hajat kuhadap
Indah pelangi dapat kudekap.
#rzl
Hati ini bagai tersayat dan teiris
apa yang terjadi tak dapat kutangkis
kisah kita terkikis oleh egois.
Tiada apa yang dapat kukata
kesempatan itu takkan pernah ada
cerita yang tiada berarti dan bermakna
bak ibarat lagu yang tiada irama.
Tiada apa yang dapat kuubah
yang utuh sudah terbelah
yang satu sudah terpecah
yang berkisah tinggal sejarah.
Tiada apa yang dapat kuulangi
narasi benci lantang berbunyi
hati telah tertancap antipati
diri tersisih dalam sepi.
Tiada apa yang dapat kuharap
kutunduk wajah merayu maaf
kepada Tuhan hajat kuhadap
Indah pelangi dapat kudekap.
#rzl
Kutunggu dirimu saat senja di tepi kota
Hari itu
entah kapan
entah bila
entah bila-bila masa
aku saja kah
Hari ini
aku menanti
aku menunggu
dengan ditemani lambaian nyiur ditepi pantai
dengan ditemani bisikan angin yang menggodaku
seolah berkata
sampai kapan engkau menunggu
Dia takkan datang
karena dia memang tidak tau
bahawa aku menunggunya bagai pungguk merindukan bulan
Deburan ombak berteriak keras
memekik hingga karang binasa luluh lantak
tapi aku masih disini menunggumu
Biarlah tak pasti
biarlah tak datang
biarlah tak berkabar
biarkan senja ini berlalu
aku tetap menunggumu
Selagi badan ini bernyawa
selagi nyawa ini sebati dengan jasad
biarkan rasa menjadi asa
biarkan nyata menjadi mimpi
aku tetap menunggunya
Hari ini
Aku menanti
aku menunggu
dengan ditemani lambaian nyiur di tepi pantai
dengan ditemani bisikan angin yang menggodaku
seolah berkata, "bodoh kau...!"
Tapi takkan beranjak kaki ini menanti
walau badan akan mati
aku ingin senyumnya terhampar untukku
walau hanya sedetik menghiasi mimpiku menjadi nyata
Di tepi kota seiring senja
aku menanti wajah ayu dibalik jilbab hitam
walau angin yang mengejekku
walau ombak berteriak pada karang menyindirku
walau mentari jengah hingga hilang menjelma
walau awan menghitam yang mengusirku
Hari ini
aku menanti
aku menunggu
dengan ditemani lambaian nyiur di tepi pantai
kakiku takkan beranjak sedetikpun
menunggu bidadariku
di tepi kotaku.
#SangPenyair
Langganan:
Postingan (Atom)