Putera Mahkota menjadi seorang Raja itu sudah biasa,
Tapi Putera Bangsa menjadi Pemimpin Negara itu luar biasa.
Rindu
Gundah kurasa disaat kau jauh dimata
Hari yang indah trasa hampa
Sejuta rindu selalu menggoda
ku kan tetap setia
Ku Takkan pernah mungkiri
Segala janji yang telah terpatri
Walaupun cobaan berat datang hampiri
Ku kan selalu menanti kehadiranmu di sisi
Istri Shaleha
Jadilah sebagai satu perhiasan yang indah,
Tetap lembut tapi tidak lemah,
Mempesona tapi tetap bersahaja,
Pandai menjaga diri dan keluarga,
Selalu menjaga akhlak dan kemuliaannya,
Mengangkat derajat dengan ilmu yang ada,
dan itulah istri Shaleha. . .
Tetap lembut tapi tidak lemah,
Mempesona tapi tetap bersahaja,
Pandai menjaga diri dan keluarga,
Selalu menjaga akhlak dan kemuliaannya,
Mengangkat derajat dengan ilmu yang ada,
dan itulah istri Shaleha. . .
Tentang Niat
Niat adalah ukuran dalam kebenarannya suatu perbuatan.
Jika berniat benar,maka akan benar pula apa yang akan diperbuat.
Tapi,Jika berniat buruk,maka akan buruk juga lah apa yang akan diperbuat.
Jika berniat benar,maka akan benar pula apa yang akan diperbuat.
Tapi,Jika berniat buruk,maka akan buruk juga lah apa yang akan diperbuat.
Selamat Pagi
Kurasakan hangat indahnya sang mentari
Yang membangunkanku dari tidur lelap ini
Dimataku Sinarnya terang mulai memasuki
dan mengusirku dari alam mimpi
Dan kini kubergegas tuk segera siapkan diri
tuk mulai menjalani hari
Tak sabar tuk menyapa semua orang yang kusayangi
Dengan menyambut datangnya pagi ini
Dan kukatakan..
Selamat pagi. . .!!
Yang membangunkanku dari tidur lelap ini
Dimataku Sinarnya terang mulai memasuki
dan mengusirku dari alam mimpi
Dan kini kubergegas tuk segera siapkan diri
tuk mulai menjalani hari
Tak sabar tuk menyapa semua orang yang kusayangi
Dengan menyambut datangnya pagi ini
Dan kukatakan..
Selamat pagi. . .!!
Kau yang ramah
Kau yang ramah...
Membuat gundah jadi pesona,
Canda dan tawa terlerai disetiap kata,
Hingga semuanya jadi terlupa,
karena asiknya bergurau senda.
Kau yang ramah...
Membuat orang banyak yang suka,
Satu-satu terlarut dan terlena,
Ingin tetap selalu bersama,
Walau terbatas ruang yang ada.
Kau yang ramah...
Ternyata kau sungguh cantik dan rupawan,
Setiap kata penuh dengan kesopanan,
Segala batasan tak kau lupakan,
Walau ada yang menyinggung dan menyakitkan.
Kau yang ramah...
Kau harus bisa nilaikan,
Mana yang baik dan mana yang bukan,
Mana yang lurus dan mana yang dah lain haluan,
Mana yang tulus dan mana yang punya maksud tujuan.
Kau yang ramah...
Jagalah yang telah kau miliki,
Jangan biarkan ia pergi,
Jangan sampai pernah terganti,
Biar sebanyak apapun yang uji.
Kau yang ramah...
Peliharalah yang ada dihati,
Ingatlah akan segala janji-jani,
Agar terkabulkan segala yang diingini,
Kini hingga akhir hayat nanti.
By:'Rîzăl' Ðé žāLrў
Membuat gundah jadi pesona,
Canda dan tawa terlerai disetiap kata,
Hingga semuanya jadi terlupa,
karena asiknya bergurau senda.
Kau yang ramah...
Membuat orang banyak yang suka,
Satu-satu terlarut dan terlena,
Ingin tetap selalu bersama,
Walau terbatas ruang yang ada.
Kau yang ramah...
Ternyata kau sungguh cantik dan rupawan,
Setiap kata penuh dengan kesopanan,
Segala batasan tak kau lupakan,
Walau ada yang menyinggung dan menyakitkan.
Kau yang ramah...
Kau harus bisa nilaikan,
Mana yang baik dan mana yang bukan,
Mana yang lurus dan mana yang dah lain haluan,
Mana yang tulus dan mana yang punya maksud tujuan.
Kau yang ramah...
Jagalah yang telah kau miliki,
Jangan biarkan ia pergi,
Jangan sampai pernah terganti,
Biar sebanyak apapun yang uji.
Kau yang ramah...
Peliharalah yang ada dihati,
Ingatlah akan segala janji-jani,
Agar terkabulkan segala yang diingini,
Kini hingga akhir hayat nanti.
By:'Rîzăl' Ðé žāLrў
Kerinduan Hati
Pikirkanlah
Nafas-nafas yang tiada ujung pangkalan yang maya,
Nafas-nafas yang tiada ujung pangkalan yang maya,
mengapa tumbuhkan harapan
Yang semu mengapa kau jadikan tumpuan
Rindu itu bertaut, bukan dengan bayangan
Pikirkanlah
Kepada siapa berlabuhnya sebuah hati
Berapa lama lagi engkau akan bermimpi
Raga semakin ringkih membawa diri
Raga kian tak sabar menunggu mati
Hai jiwa,
Kegersangan merindu siraman
Kehausan jangan membawamu mereguk lautan
Sesuatu tengah dicari, belum lagi kau temui
Akankah disini engkau dapati…
Kian maya saat dirasa nyata
Jangan bersandar pada nyanyian indah
Jangan berkaca pada cermin yang pecah
Bersandarlah di tepi malam
Ketika selimut membuai tiap hati insan
Percayalahpada kekuatan doa
Karena Dia Maha Mengabulkan
Oleh:Iwan
Yang semu mengapa kau jadikan tumpuan
Rindu itu bertaut, bukan dengan bayangan
Pikirkanlah
Kepada siapa berlabuhnya sebuah hati
Berapa lama lagi engkau akan bermimpi
Raga semakin ringkih membawa diri
Raga kian tak sabar menunggu mati
Hai jiwa,
Kegersangan merindu siraman
Kehausan jangan membawamu mereguk lautan
Sesuatu tengah dicari, belum lagi kau temui
Akankah disini engkau dapati…
Kian maya saat dirasa nyata
Jangan bersandar pada nyanyian indah
Jangan berkaca pada cermin yang pecah
Bersandarlah di tepi malam
Ketika selimut membuai tiap hati insan
Percayalahpada kekuatan doa
Karena Dia Maha Mengabulkan
Oleh:Iwan
Kata Bijak
.::~>
Bukalah fikiran kita dan tutuplah mulut kita,
itu mrupakan suatu kombinasi kbahagiaan.
Karena semakin banyak kita membuka fikiran,
semakin jelas arah masa depan.
Dan semakin banyak kita membuka mulut,
semakin banyak pula kita membuat kemelut.
.::~>
Berfikirlah jauh kebelakang,
Agar kita tidak terjatuh lagi dalam keterpurukan;
Berfikirlah jauh kedepan,
Agar kita bisa bertindak dan melakukan suatu yang terbaik untuk masa depan.
.::~>
Kita harus melihat kembali perjalanan kita saat ini,
Akan menuju kemana arah dan tujuan.
Apakah ke arah yang baik atau ke arah yang lebih buruk,
Atau tetap biasa-biasa aja?
Maka,,,Tetapkanlah pada sebuah keputusan
dan jalanilah dengan menuju konsekuensinya.
Bukalah fikiran kita dan tutuplah mulut kita,
itu mrupakan suatu kombinasi kbahagiaan.
Karena semakin banyak kita membuka fikiran,
semakin jelas arah masa depan.
Dan semakin banyak kita membuka mulut,
semakin banyak pula kita membuat kemelut.
.::~>
Berfikirlah jauh kebelakang,
Agar kita tidak terjatuh lagi dalam keterpurukan;
Berfikirlah jauh kedepan,
Agar kita bisa bertindak dan melakukan suatu yang terbaik untuk masa depan.
.::~>
Kita harus melihat kembali perjalanan kita saat ini,
Akan menuju kemana arah dan tujuan.
Apakah ke arah yang baik atau ke arah yang lebih buruk,
Atau tetap biasa-biasa aja?
Maka,,,Tetapkanlah pada sebuah keputusan
dan jalanilah dengan menuju konsekuensinya.
Pantun
Papan dibelah menjadi dua,
Mari bagikan sama rata;
Hamba adalah tunas bangsa,
Yang melestarikan adat budaya.
Camar terbang berpasang-pasang,
Terbang rendah balik ke sarang;
Biar rintang datang menghadang,
Berpantang melangkah mundur ke belakang.
Mencintai walau bukan yang dicintai
Aku disini terdiam
Tersentak tanpa kata
Dunia terasa begitu gelap kelam
Tiada setitik terang pun yang bercahaya
Ku mencintai bukan membenci
Ku coba untuk memahami
Arti cinta sebenarnya
Tapi kenapa hanya ada luka
Ku coba tuk rajut seutas benang
Tuk menjadikan sehelai kain yang terbentang
Tapi kenapa diselipkan silet yang begitu tajam
Hingga terkoyaklah kain yang telah tersulam
Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Seakan pasrah dengan semua
Ku mencintai
Walau bukan yang dicintai
Semoga kau bahagia
Dengan luka ku ini
Semoga kau tenang
Dengan pederitaan hati
Tersentak tanpa kata
Dunia terasa begitu gelap kelam
Tiada setitik terang pun yang bercahaya
Ku mencintai bukan membenci
Ku coba untuk memahami
Arti cinta sebenarnya
Tapi kenapa hanya ada luka
Ku coba tuk rajut seutas benang
Tuk menjadikan sehelai kain yang terbentang
Tapi kenapa diselipkan silet yang begitu tajam
Hingga terkoyaklah kain yang telah tersulam
Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Seakan pasrah dengan semua
Ku mencintai
Walau bukan yang dicintai
Semoga kau bahagia
Dengan luka ku ini
Semoga kau tenang
Dengan pederitaan hati
Duka adalah aku
Dukaku memuja dunia dengan indah
Lukaku memahat ukiran sejati
Biar tak seorangpun tau bahwa
aku kecewa pada kisahku
yang membawa perih
Apakah aku insan yang tak tau diri
Hingga menganggap cinta dengan hati
bukan dengan mata
Merasakan cinta dengan perasaan
bukan dengan logika
Bahkan aku sampai kehilangan akal sehat
hingga membuatku tenggelam
pada kehancuran dan kegalauan
Perih yang ku rasa seakan tak sanggup kujalani
Aku patah dengan segenap sayap-sayapku
Aku mati dengan segenap nyawaku yang rapuh
Tapi,tak kan ku tangisi karna inilah takdirku
Aku harus terbiasa dengan duka
Karena luka adalah duka
Lukaku memahat ukiran sejati
Biar tak seorangpun tau bahwa
aku kecewa pada kisahku
yang membawa perih
Apakah aku insan yang tak tau diri
Hingga menganggap cinta dengan hati
bukan dengan mata
Merasakan cinta dengan perasaan
bukan dengan logika
Bahkan aku sampai kehilangan akal sehat
hingga membuatku tenggelam
pada kehancuran dan kegalauan
Perih yang ku rasa seakan tak sanggup kujalani
Aku patah dengan segenap sayap-sayapku
Aku mati dengan segenap nyawaku yang rapuh
Tapi,tak kan ku tangisi karna inilah takdirku
Aku harus terbiasa dengan duka
Karena luka adalah duka
Dan duka adalah aku
8 Bulan

Ada insan yang kan menjaga
Ada anugerah yang hadir diantara kita
dan Ada Cinta diantara kita berdua
Kita harus bisa saling menjaga
Tiada pernah tuk mendua
Tiada pernah saling menyiksa
Tetap satu dan setia selamanya
Cinta kita bukan karena melukai
Cinta kita bukan karena materi
Cinta kita hadir saling memberi
Cinta kita mengharap ridho Sang Ilahi
Buktikan kalau kita saling menyayangi
Buktikan kalau kita mengasihi
Buktikan kalau kita saling melengkapi
Buktikan kalau kita tetap memegang satu janji
Buktikan kalau cinta kita kan tetap abadi
Selamanya...dan selamanya..kita bahagia bersama
HapPY Anniversary 8th. . .my honey. . .
15102009-15062010
Agar Terbang Bawa Bersuluh
Suluh semarak cahya sejarah
Hampirpun padam ulah manusia
Karena helah lupalah sudah
Hikayat Hang Tuah hampirpun sirna Wahai
Agar terang bawa bersuluh
Beriak air di laut
Bintan menangis bersedih meratapi diri
Terisak sedih
Bintang menangis
Mambang bunian gunung Sri Bintan
Gundah gulana rindu menanti
Musim berganti beredar zaman
Paduka Hang Tuah belum kembali Wahai
Agar terang bawa bersuluh
Berhembus semilir angin ke
Utara tlah bertungkus lumus hikayat tlah pupus
Berhati pilu
Bintan tersedu
Usah ditanya siapa yang salah
Renung kembali diri sendiri
Putra Melayu usahlah resah
Legenda pusaka dikaji lagi Wahai
Agar terang bawa bersuluh
Sesal kemudian tiada berguna coba
simak lagi ceita semula Agar tak padam
Suluh sejarah
Hampirpun padam ulah manusia
Karena helah lupalah sudah
Hikayat Hang Tuah hampirpun sirna Wahai
Agar terang bawa bersuluh
Beriak air di laut
Bintan menangis bersedih meratapi diri
Terisak sedih
Bintang menangis
Mambang bunian gunung Sri Bintan
Gundah gulana rindu menanti
Musim berganti beredar zaman
Paduka Hang Tuah belum kembali Wahai
Agar terang bawa bersuluh
Berhembus semilir angin ke
Utara tlah bertungkus lumus hikayat tlah pupus
Berhati pilu
Bintan tersedu
Usah ditanya siapa yang salah
Renung kembali diri sendiri
Putra Melayu usahlah resah
Legenda pusaka dikaji lagi Wahai
Agar terang bawa bersuluh
Sesal kemudian tiada berguna coba
simak lagi ceita semula Agar tak padam
Suluh sejarah
Syarat Beasiswa Kabupaten Siak
1.Akte kelahiran
2.Kartu keluarga
3.Kartu Tanda Penduduk
4.Surak keterangan masih aktif kuliah
5.Kartu Tanda Mahasiswa
6.Surat pernyataan tidak berstatus sebagai pegawai negeri sipil, legislative, BUMN yang diketahui camat setempat
7.Surat pernyataan tidak menuntut hasil pakai materai Rp. 6000
8.Surat tidak menerima beasiswa dari pihak lain dari universitas
9.Pas photo 3X4 warna dengan background merah 2 lembar
10.KTP Orang tua
11.Surat permohonan pakai materai Rp. 6000 ditujukan Bupati Siak c/q Tim penyeleksi beasiswa secretariat Daerah Kabupaten Siak/Bagian Sosial
12.Surat Keterangan berkelakuan baik dari Universitas
13.Melampirkan KHS dari awal sampai akhir
14.Melampirkan Proposal TA yang disetujui dosen Pembimbing
15.Foto copy Ijazah terakhir
2.Kartu keluarga
3.Kartu Tanda Penduduk
4.Surak keterangan masih aktif kuliah
5.Kartu Tanda Mahasiswa
6.Surat pernyataan tidak berstatus sebagai pegawai negeri sipil, legislative, BUMN yang diketahui camat setempat
7.Surat pernyataan tidak menuntut hasil pakai materai Rp. 6000
8.Surat tidak menerima beasiswa dari pihak lain dari universitas
9.Pas photo 3X4 warna dengan background merah 2 lembar
10.KTP Orang tua
11.Surat permohonan pakai materai Rp. 6000 ditujukan Bupati Siak c/q Tim penyeleksi beasiswa secretariat Daerah Kabupaten Siak/Bagian Sosial
12.Surat Keterangan berkelakuan baik dari Universitas
13.Melampirkan KHS dari awal sampai akhir
14.Melampirkan Proposal TA yang disetujui dosen Pembimbing
15.Foto copy Ijazah terakhir
Langganan:
Postingan (Atom)